- by admin
- 05/30/2012 - 02:21
- 4
Secara umum semua calon mahasiswa asing yang akan melanjutkan studi di Jerman diharuskan menyiapkan hal-hal penting sebagai berikut:
-
Persiapan Bahasa Jerman. Bahasa Jerman mutlak diperlukan karena komunikasi sehari-hari bisa dikatakan 100% menggunakan Bahasa Jerman. Bahasa Inggris memang bisa digunakan, tetapi bagaimanapun Bahasa Jerman tidak bisa ditinggalkan. Kalaupun seseorang akan mengambil program berbahasa Inggris, tetap saja kepadanya sangat dianjurkan untuk menguasai Bahasa Jerman, paling tidak untuk komunikasi sehari-hari. Tanpa penguasaan Bahasa Jerman yang memadai, kehidupan sehari-hari akan terasa sulit dan dikhawatirkan bisa mempengaruhi prestasi belajar nantinya.
-
Dokumen-dokumen Penting. Beberapa dokumen penting yang harus dipersiapkan diantaranya adalah Akte Kelahiran, Ijazah dari SD-SMP-SMA dan juga Ijazah Sarjana beserta fotocopy yang telah dilegalisir. Dokumen ini mohon disiapkan dalam jumlah yang cukup banyak, karena semua Universitas dan Fachhochschule mensyaratkan dokumen asli atau fotocopy yang telah dilegalisir.
-
Terjemahan Dokumen ke dalam Bahasa Jerman. Semua dokumen-dokumen sebagaimana dijelaskan dalam poin 2) harus diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman oleh penerjeman yang diakui oleh Kedutaan Jerman di Jakarta.
-
Paspor+Visa. Untuk bisa menempuh pendidikan di Jerman, seorang calon diwajibkan memiliki Student Visa yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. Jangan sekali-kali datang dengan menggunakan Tourist Visa, karena dengan visa ini tidak akan bisa dikonversi menjadi visa ijin tinggal.
-
Uang Jaminan. Untuk bisa mendapatkan Visa di Keditaan Jerman di Jakarta, seorang calon mahasiswa diminta menyiapkan Uang Jaminan di Bank (di Indonesia) yang akan ditransfer setiap bulan ke Jerman untuk biaya hidup. Jumlah uang jaminan berbeda-beda tegantung tujuan studi masing-masing calon, tetapi jumlah minimal untuk hidup satu tahun sekitar 7908 Euro. (Mohon Konfirmasi kepada Kedutaan Jerman di Jakarta!)
-
Biaya Lainnya. Selain Uang Jaminan, calon mahasiswa juga harus menyiapkan keperluan lainnya seperti biaya pembuatan visa, biaya ticket dll.
Selain poin 1 – 6 sebagaimana telah disebutkan diatas, setiap calon mahasiswa harus sadar betul bahwa sistem pendidikan dan kehidupan di Jerman sangat jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Untuk itu, setiap calon harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi culture shock khususnya pada tahun-tahun pertama di Jerman. Tidak jarang dijumpai adanya calon mahasiswa yang hanya bertahan 2 – 3 bulan karena tidak sanggup menghadapi hal ini.
Beberapa gambaran kecil diantaranya:
- Pendidikan di Jerman dicirikan dengan kemandiriannya yang luar biasa. Guru dan dosen tidak akan memaksa siswa untuk melakukan ini dan itu, tetapi siswa sendirilah yang harus aktif memutuskan apa yang akan dilakukan.
- Di Jerman setiap orang harus melakukan segala sesuatunya sendiri dan tidak bisa menggantungkan kepada orang lain. Mulai dari masak, cuci piring, cuci pakaian, belanja kebutuhan sehari-hari dll semua harus dilakukan sendiri.
- Selama sekolah di Jerman, kita akan dipaksa banyak berjalan kaki. Perjalanan dari rumah ke stasiun kereta atau bus, juga dari satu gedung ke gedung kampus lainnya. Bagi yang terbiasa naik mobil ataupun motor, bahkan yang terbiasa kemana-mana diantar sopir, kondisi ini bisa terasa cukup berat.
Source: kemlu.go.id
Komentar (4)
apakah yg beasiswa jg bayar uang jaminan?
@dindadindut Uang jaminan itu bukan dibayarkan ke Kedutaan. Tapi dimasukkan ke rekening tabungan di Deutschebank.Sampai di Jerman, uang itu pun tetap bisa digunakan oleh masing2 siswa, karena nantinya juga bakalan dapet ATMnya juga... ^^
uang jaminannya mahal bgt yah? kalo ga bayar uang jaminannya ke kedutaan ga bisa kuliah disana dong? :(
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.